Kabartimnas.com – David Hancko, bek tengah berusia 26 tahun asal Slovakia, telah menjadi sorotan di dunia sepak bola Eropa.

Penampilannya yang impresif bersama Feyenoord di Eredivisie menarik minat klub-klub papan atas seperti Liverpool dan Paris Saint-Germain.

Karier Profesional yang Cemerlang

Hancko memulai karier profesionalnya di MŠK Žilina, Slovakia, sebelum pindah ke Fiorentina pada 2018.

Setelah periode singkat di Italia, ia dipinjamkan ke Sparta Prague dan kemudian bergabung secara permanen.

Pada Agustus 2022, Feyenoord merekrutnya dengan kontrak empat tahun.

Di Feyenoord, Hancko menjadi pilar pertahanan yang kokoh. Kehadirannya membantu klub meraih gelar Eredivisie 2022–2023 dan KNVB Cup 2023–2024.

Penampilannya yang konsisten membuatnya masuk dalam Tim Terbaik Eredivisie pada beberapa kesempatan.

Spekulasi Keturunan Indonesia

Baru-baru ini, muncul spekulasi mengenai kemungkinan Hancko memiliki darah keturunan Indonesia.

Rumor ini beredar di media sosial dan beberapa forum sepak bola, memicu diskusi di kalangan penggemar.

Namun, hingga kini, tidak ada bukti atau pernyataan resmi yang mengonfirmasi klaim tersebut.

Minat dari Klub-klub Besar Eropa

Performa gemilang Hancko tidak luput dari perhatian klub-klub besar.

Agen Hancko mengonfirmasi bahwa Liverpool dan Paris Saint-Germain menunjukkan ketertarikan untuk merekrutnya.

Selain itu, Atletico Madrid juga dikabarkan mengajukan penawaran untuk memboyong Hancko pada bursa transfer musim panas lalu, meskipun tawaran tersebut ditolak oleh Feyenoord.

Statistik dan Prestasi

Selama kariernya, Hancko telah mencatatkan lebih dari 240 penampilan di level klub, dengan kontribusi signifikan baik dalam bertahan maupun menyerang.

Di level internasional, ia telah mengoleksi 47 caps dan mencetak 5 gol untuk tim nasional Slovakia.

David Hancko adalah salah satu bek tengah paling menjanjikan di Eropa saat ini.

Dengan performa yang konsisten dan minat dari klub-klub elit, masa depannya tampak cerah.

Meskipun spekulasi mengenai keturunan Indonesianya menarik perhatian, fokus utama tetap pada kontribusinya di lapangan hijau.***